ISD sebagai MKDU

MKDU adalah singkatan dari mata kuliah dasar umum, yaitu kumpulan dari beberapa mata kuliah yang tergabung menjadi satu wadah. Mata kuliah dasar umum terdiri atas mata kuliah pancasila, agama, kewiraan, pendidikan sejarah perjuangan bangsa, ilmu alamiah dasar(IAD), ilmu sosial dasar(ISD), dan ilmu budaya dasar(IBD).

ISD atau ilmu sosial dasar adalah mata kuliah yang mempelajari masalah-masalah sosial yang diwujudkan oleh masyarakat Indonesia dengan mengunakan pengertian-pengertian(fakta, konsep, teori) yang berasal dari berbagai bidang pengetahuan dalam ilmu-ilmu sosial seperti sejarah, ekonomi, geografi sosial, sosiologi, antropologi, dan psychology sosial. ISD bukan merupakan gabungan dari ilmu-ilmu sosial yang dipadukan, karena ilmu sosial merupakan ilmu yang memiliki obyek dan metode ilmiah sendiri-sendiri yang tidak bisa dipadukan. ISD tidak termasuk disiplin ilmu tersendiri, karena ISD tidak mempunyai obyek dan metode ilmiah sendiri.

MALANG, KOMPAS.com — Ilmu komunikasi sudah seharusnya bisa menjamin dimilikinya kompetensi oleh para mahasiswa yang mengambil studi di bidang tersebut, sebagaimana bidang studi yang lain yang dapat menjadikan pembelajarnya mendapatkan profesi dari bidang studi yang dipelajari. Ilmu komunikasi malah bisa dijadikan keterampilan yang dapat dipelajari secara vocational (keterampilan) pada tingkat diploma, sarjana, dan pascasarjana.
Demikian di antara yang mengemuka dari pertemuan ilmiah Perumusan Ilmu Komunikasi Nasional yang berlangsung di Universitas Muhammadiyah Malang sepanjang 28-30 Juli, Malang. Hadir sebagai narasumber adalah Koordinator Tim Evaluasi Program Studi Ilmu-ilmu Sosial Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Depdiknas Prof Dr Engkus Koswara, sementara acara dibuka Rektor UMM Dr Muhajir Effendy.
Engkus menilai, ilmu komunikasi perlu dikaji juga dasar kompetensi secara khusus dan umum. Sebagaimana rumusan Dikti, maka dasar kurikulum komunikasi, menurutnya, adalah dengan menggunakan sasaran bahwa ilmu komunikasi penting untuk mempelajari: bagaimana mengetahui (to know), bagaimana mempelajari untuk melakukan (learn to do), bagaimana belajar untuk tinggal bersama (learn to live together), dan bagaimana belajar untuk menjadi (learn to be).
Acara ini diikuti oleh 82 peserta dari 47 perguruan tinggi penyelenggara program studi ilmu komunikasi pada semua tingkatan, diploma, sarjana maupun pascasarjana yang tergabung dalam organisasi Asosiasi Pendidikan Tinggi Ilmu Komunikasi.
Sebagian anggota Aspikom lain yang tidak bisa hadir telah memberitahu kami dan akan mendukung keputusan yang akan diambil dalam pertemuan ini, kata ketua panitia, Joko Susilo, yang juga Ketua Program Studi Ilmu Komunikasi UMM.
Rektor UMM Muhadjir Effendy berharap pertemuan ini akan menghasilkan rumusan-rumusan yang dapat menjernihkan masa depan program studi ilmu komunikasi. Ini karena perguruan tinggi harus mampu menjanjikan profesi pada bidang studi yang ditawarkan pada masyarakat.

Komentar :
Saya berpendapat bahwa sudah seharusnya Ilmu komunikasi di Indonesia harus bisa menjanjikan sebuah kompetensi. Ilmu komunikasi sudah seharusnya bisa menjamin dimilikinya kompetensi oleh para mahasiswa yang mengambil studi di bidang tersebut, sebagaimana bidang studi yang lain yang dapat menjadikan pembelajarnya mendapatkan profesi dari bidang studi yang dipelajari.

Saya sependapat dengan Engkus yang menilai, ilmu komunikasi perlu dikaji juga dasar kompetensi secara khusus dan umum. Sebagaimana rumusan Dikti, maka dasar kurikulum komunikasi, menurutnya, adalah dengan menggunakan sasaran bahwa ilmu komunikasi penting untuk mempelajari: bagaimana mengetahui (to know), bagaimana mempelajari untuk melakukan (learn to do), bagaimana belajar untuk tinggal bersama (learn to live together), dan bagaimana belajar untuk menjadi (learn to be). Sehingga ini akan menghasilkan rumusan-rumusan yang dapat menjernihkan masa depan program studi ilmu komunikasi.









0 komentar:

Posting Komentar